Kamis, 15 Januari 2015

JAMNAS Bis Mania Community 2014 - Malang

Jambore Nasional BisMania Community (BMC) 2014 di Malang

Seperti halnya terjadi pada berbagai jenis komunitas, kegiatan kopi darat (temu akrab di dunia nyata) merupakan kegiatan penting untuk mengukuhkan identitas anggota sebuah komunitas yang anggotanya intens berkomunikasi di dunia maya. Adapun jambore merupakan kopdar raya-nya. Jambore, biasanya dengan skala nasional, diadakan berkala dalam skala besar, setiap tahun, misalnya. Dengan kopi darat (family gathering) atau jambore, sebuah komunitas akan mendapatkan kekuatan baru demi membangP1010035un
P1010022P1010017kesolidan dan kebersamaan para anggotanya.
BisMania Community (BMC) merupakan sebuah komunitas yang kebersamaannya dilandaskan pada kesamaan hobi, ‘penggemar bis Indonesia’. Anggota komunitas yang terbentuk pada tahun 2008 ini mengandalkan mailing list (milist) Yahoo! Groups untuk berinteraksi dengan diskusi-diskusi bertopik. Satu sama lain antar-anggota hanya mengenal dan tahu pendapatnya, namun tidak sedikit yang tidak saling kenal wajahnya. Sejak populernya Facebook belakangan ini, banyak anggota yang tertolong untuk mengenali rupa/wajah anggota yang lain. Meskipun begitu, bagaimana pun, pertemuan di dunia nyata (kopdar atau jambore) tetap tidak tergantikan fungsi dan sensasinya.
Jambore Nasional BisMania Community kali dilaksanakan dan dikordinasi oleh Korwil Malang, pada hari Sabtu, 17 Mei 2014. Titik temu pertama ditempatkan di sebuah perusahaan karoseri bus, Tentrem, di daerah Karanglo. Anggota-anggota bismania dari seluruh Jawa khususnya, sebagian lagi di Bali, Sumatera, dan bahkan Singapura, berdatangan untuk mengikuti kegiatan ini.
Megingat tema yang dibicarakan adalah ‘hanya’ hal-ihwal bis, mencakup chassis, mesin, karoseri, maka dengan adanya persediaan 800-an kursi, acara ini dirasa unik karena tema tersebut—oleh sebagian besar orang awam—masih dianggap sesuatu yang asing. Jumlah ini disiapkan untuk 22-an penumpang bis yang akan datang dari semua berbagai penjuru (korwil) serta sebagian peserta yang datang secara mandiri (tidak bersama rombongan), baik naik bis atau kendaraan yang lain, seperti Korwil Lampung dan sebagian Sumatera, termasuk Riau, Kalimantan Barat, dan bahkan dari Singapura.
Berikut adalah armada-armada yang digunakan korwil-korwil pergi ke Malang dan Batu:
Surabaya = Cipaganti, Jetbus
Kediri = Harapan Jaya, Scorpion X (Scania K360)
Wilis Raya = A.M. Trans, Scorpion King
Jogjakarta = Ardian Transport, Jetbus 2 dan Queen Trans, Evonext
Tulungagung = Harapan Jaya, Scorpion X (Hino RN 285)
Jakarta Raya = Garuda Mas, Jetbus; Gajah Mungkur Sejahtera (GMS), Jetbus; dan Gunung Harta, Jetbus 2.
Banten = Blue Star, Tourismo (Mercy O500R 1836) dan PO Haryanto 117, Jetbus 2
Sukabumi Cianjur (Suci) = Marissa Holiday, Skyliner (Mercy 1626)
Bandung = Nur Shinta Abadi, model lawas Tourliner Galaxy Coach
Tapal Kuda = Ind’s88 Trans, Jetbus
Bali = Gunung Harta, Jetbus
Muria Raya = Bejeu, Jetbus
Solo = WeYe Trans, Skybus
Bandung = Bandung Nur Shinta Abadi model lawas Tourliner RS
Semarang/Jateng = Zentrum MK, Jetbus
Bogor = Bejeu, Scorpion King
Masdusel Purwokerto = Satria Muda, Jetbus (Scania K360)
Salatiga = Royal Safari, Jetbus
Acara jambore dimulai pada pukul 10.30. Panitia mula-mula membuat kejutan dengan menunjukkan PO Medali Mas yang bermesin Hino AK tapi menggunakan suspensi udara (air suspension), suatu hal yang unik dan mungkin satu-satunya, juga PO Tentrem dengan model baru, Max. Ketua panitia, Herman, tidak memberikan sambutan, melainkan diwakilkan langsung kepada ‘kakak pembina’, Dudi Sudarmono. Sementara ketua BMC sendiri, Johannes Najoan, baru tampil kali ini setelah absen dalam jambore tahun lalu di Bandung. Acara berlangsung secara estafet karena banyaknya pemateri yang harus memberikan pemaparan. Setelah Pak Wawan mendedahkan keunggulan-keunggulan varian baru Hino, RN 285, Pak Pras menambahkan penjelasan soal developmentasi Hino untuk pemasangan retarder dan ABS yang menurutnya masih terkendala oleh selera klasik para konsumen: fitur bertambah, harga murah.
Sempat ada ‘gangguan konsentrasi’ dalam acara ini karena banyaknya peserta yang meninggalkan tempat duduk dan memilih melihat-lihat bis yang sedang diparkir. Sebagian dari mereka berpose dan ambil foto. Rupanya, masih banyak yang lebih tertarik mengamati objek bis daripada mengikuti diskusi tentang bis itu sendiri. Kondisi seperti ini boleh jadi disebabkan oleh karena mereka mulai bosan pada acara ‘penyampaian materi yang cenderung mengandung kampanye produk’ yang terlalu lama memakan waktu.
Sambil lalu dikondisikan, paparan materi terus berlangsung. Secara berurutan, materi setelah sesi pembahasan mesin adalah materi kompartemen, seperti busa, lem/sealant (oleh Bagus dari produk Sikaflex), hingga jok (oleh Permadi dari HAI-Rimba Kencana). Sesi diskusi dipungkasi oleh pihak Tentrem (Tatang). Melalui layar proyektor, ia memperkenalkan beberapa varian dan model-model bis yang pernah dibuat oleh karoseri Tentrem, seprti Inspiro, Galaxy, Jupiter, dan yang terakhir Scorpion X dan Max.
Acara berakhir kira-kira pukul 13.00. Selanjutnya, pada peserta dipersilakan masuk ke bengkel/workshop Tentrem untuk melihat proses produksi dari dekat. Untuk sesi ini, para peserta terlarang untuk memotret sebagaimana disepakati dari awal karena demikianlah aturan yang telah ditetapkan oleh pihak karoseri.
Setelah dari Malang, para peserta jambore, dengan menaiki 23 bis, bergerak ke arah Batu untuk kegiatan selanjutnya; belanja dan menghadiri malam keakraban. Demi kelancaran lalu lintas, pergerakan kendaraan-kendaraan ‘bongsor’ ini dikawal oleh patwal polisi dalam tiga tahap pemberangkatan. Lihat video. [M. Faizi, Sumenep]
Gambar
Gambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar